SISTEM SIRKULASI AIR KOLAM OTOMATIS BERBASIS IOT UNTUK MENINGKATKAN HASIL PANEN IKAN DI KABUPATEN PONOROGO

 

Surabaya, tri.pens.ac.id- Prodi Teknologi Rekayasa Internet Politeknik Elektronika Negeri Surabaya melakukan pengabdian masyarakat di Desa Sambit, Ponorogo. Teknologi inovasi yang diluncurkan berguna untuk membantu petani tambak ikan untuk memonitoring kondisi kolam ikan.

Acara ini dihadiri tidak kurang dari 100 orang yang berasal dari perangkat desa, gabungan petani serta siswa siswa SMKN 1 Jenangan Ponorogo. Selain itu Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Ponorogo, Bapak Supardi, S.H., M.Pd. juga turut hadir dalam kegiatan ini.

Budidaya ikan gurami dan nila merupakan jenis ikan air tawar yang banyak dibudidayakan oleh masyarakat. Hal ini tidak lepas dari terus meningkatnya tingkat konsumsi masyarakat baik di dalam negeri dan luar negeri terhadap ikan guramai dan nila. Budidaya gurami dan nila tawar adalah salah satu bidang peternakan yang membutuhkan pemantauan secara berkala. Gurami harus berada pada sebuah kolam dan membutuhkan kondisi suhu air 29oC-30oC dan kadar pH 7-8 sedangkan untuk ikan nila membutuhkan kondisi suhu air air 25oC-30oC dan kadar pH 6,5-8,5. Di banyak tempat, khususnya pada desa Sambit kabupaten Ponorogo budidaya ikan gurami dan nila membutuhkan pemeliharaan secara berkala agar ikan dapat bertahan hidup.

Budidaya ikan gurami dan nila merupakan jenis ikan air tawar yang banyak dibudidayakan oleh masyarakat. Hal ini tidak lepas dari terus meningkatnya tingkat konsumsi masyarakat baik di dalam negeri dan luar negeri terhadap ikan guramai dan nila. Budidaya gurami dan nila tawar adalah salah satu bidang peternakan yang membutuhkan pemantauan secara berkala. Gurami harus berada pada sebuah kolam dan membutuhkan kondisi suhu air 29oC-30oC dan kadar pH 7-8 sedangkan untuk ikan nila membutuhkan kondisi suhu air air 25oC-30oC dan kadar pH 6,5-8,5. Di banyak tempat, khususnya pada desa Sambit kabupaten Ponorogo budidaya ikan gurami dan nila membutuhkan pemeliharaan secara berkala agar ikan dapat bertahan hidup.

 

Bapak Turbiyanto, selaku kepala desa Sambit mengucapkan terima kasih atas perhatian dari tim pengabdian masyarakat atas penelitian yang dilakukan untuk membantu para petani tambak. melalui riset kolaboratif antara kampus dan masyarakat, semoga alat monitoring ini dapat dikembangkan lagi sehingga bisa dimanfaat untuk jangkauan yang lebih luas.

Politeknik, JOSS !!!